Minggu, 13 Maret 2016

Materi Kuliah 1 Tata Letak Pabrik / Faslitas



PENGERTIAN DAN DEFINISI PABRIK/INDUSTRI
Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan, material, energi, modal, informasi, sumber daya alam dan lain-lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.

Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang terutama akan menghasilkan produk jadi (finished goods product). Seperti halnya yang dijumpai pada industri manufaktur

KLASIFIKASI INDUSTRI/PABRIK BERDASARKAN AKTIFITAS YANG DILAKSANAKAN
 Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material Industries
Aktifitas produksinya mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain (industri penghasil produk/ jasa). Industri tipe ini dikenal juga sebagai “extractive/ primary industry”. Þ Industri pengolahan bijih besi, Industri Perminyakan, dll.
 Industri Manufaktur / The Manufacturing Industries
Aktifitas produksinya memproses bahan baku menjadi produk setengah jadi (semi finished good) ataupun produk jadi (finished good product) Þ Industri Permesinan, Industri Mobil, dll
 Industri Penyalur / Distribution Industries
Aktifitasnya melaksanakan pelayanan jasa industri baik untuk bahan baku maupun “finished good product” untuk didistribusikan ke konsumen lain Þ Distributor Obat-Obatan
 Industri Pelayanan (Jasa) / Service Industries
Aktifitasnya bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen Þ Bank, Jasa Angkutan, Rumah Sakit, dll.

KLASIFIKASI INDUSTRI BERDASARKAN OUTPUT YANG DIHASILKAN
 Producer Goods Industries
Industri yg outputnya akan digunakan utk proses produksi di industri yg lain Þ Industri Baja
 Consumer Goods Industries
Industri yg output nya bias langusng digunakan oleh konsumen (perorangan) Þ Industri Minuman

KLASIFIKASI PROSES INDUSTRI MANUFAKTUR
 Continuos Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus tanpa henti, bila dihentikan akan menimbulkan kerugian :
 Material in process menjadi tidak terpakai
 Kerusakan pada sistem dan peralatan
Hal tersebut, umumnya merupakan kesekuensi logis (tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll.
Industri yang sering menggunakan proses ini adalah Primary Raw Material Industries, karena industri tersebut aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam.


 Repetitive Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang-ulang, sehingga umumnya digunakan pada industri yang memiliki skala produksi tinggi dengan tipe produk yang sedikit (mass production). Proses juga dapat dihentikan tanpa menimbulkan kerugian.

 Intermittent Process Industries
Industri yang proses produksinya berlangsung sesuai order yg diterima (job order), yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu, dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses. Umumnya diterapkan pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam.

FASILITAS FISIK INDUSTRI MANUFAKTUR YANG MEMERLUKAN PERENCANAAN YANG MELIPUTI FASLILTAS:
• Produksi
• Penyimpanan Bahan Baku dan Produk
• Uji Lab
• Workshop / Bengkel
• Pabrik ( Alat Berat, Ruang Panel, Genset dll )
• Kantor
• Pendukung ( Lavatory, Parkir, Taman, Kantin, Olah raga, dll )

PROSES PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS MANUFAKTUR
1. Tentukan ( define / Redefine ) produk yang akan diproduksi
2. a. Menentukan proses-proses untuk memproduksi produk
b. Menentukan hubungan ( interrelationship ) antar departemen
c. Menentukan persyaratan ruang untuk seluruh aktivitas
d. Membuat rencana dengan berbagai alternatif fasilitas
e. Evaluasi rencana dengan berbagai alternatif fasilitas
f. Memilih rencana fasilitas yang paling tepat
3. a. Implementasikan rencana Fasilitas
b. Mengadopsi dan pelihara fasilitas
.
PENGERTIAN TATA LETAK (LAYOUT) FASILITAS/PABRIK
Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur) guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan efesien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya

PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS/PABRIK
Secara skematis Perencanaan Tata letak Faslitas / Pabrik adalah suatu kegiatan yang diawali dengan beberapa analisis, yaitu analisis ekonomi dan analisis macam,jumlah mesin dan area yang dibutuhkan yang di dasarkan Analisis Produk, Analisis Proses dan sigi pasar yang akan menghasilkan Alternatif Tata Letak ( Layout ) yang maksima, dalam arti sudah memperhitungkan tentang pola alran material, analisa aliran material, space area yang dibutuhkan dan struktur organisasi yang akan memilah serta penentuan tata letak mesin dan departemen yang dibutuhkan ( sistem pemindahan material, tata letak fasilitas perkantoran, fasilitas personil, fasilitas peunjang jasa pelayanan, tata letak departemen produksi sehingga secara keseluruhan dapat di pastikan luas kebutuhan area pabrik ( BULIDING REQUIREMENT, BUILDING DESIGN DAN DETAIL KONSTRUKSI BANGUNAN )

PERENCANAAN FASILITAS (PF), MENURUT TOMPKINS :
 Sebuah fasilitas merupakan aset tetap berwujud yang terkait dengan situasi kegiatan ekonomi
 Kegiatan ekonomi adalah kegiatan-kegiatan yang terkait dengan, distribusi konsumsi produksi, dan barang dan / atau jasa
 Contoh-fasilitas manufaktur tanaman atau pabrik, gudang, pusat distribusi, toko ritel, rumah sakit, kantor, bandara, universitas / sekolah.
 PF meliputi menentukan jenis, jumlah, susunan, dan lokasi aset tetap berwujud yang terbaik untuk mencapai tujuan dari kegiatan ekonomi.
 Sebagai contoh: Sebuah pabrik yang memungkinkan biaya produksi yang rendah dari suatu produk dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan
 Untuk bandara: memungkinkan penumpang maskapai penerbangan mendapatkan kenyamaman
 Untuk rumah sakit: mendukung menyediakan perawatan medis kepada pasien

HIRARKI PERENCANAAN FASILITAS
 Dibagi menjadi dua bidang umum: desain Fasilitas dan lokasi Fasilitas
 Lokasi Fasilitas: Tentukan di mana fasilitas harus ditempatkan dalam rangka mendukung produksi dan distribusi barang dan / atau jasa.
 Desain Fasilitas: Tentukan berapa komponen dari fasilitas harus dikonfigurasi dalam rangka mendukung produksi dan distribusi barang dan / atau jasa, dimana komponen dari fasilitas tersebut terdiri dari struktur, tata letak, dan sistem bahan penanganan

HIRARKI PERENCANAAN FASILITAS UNTUK PABRIK
 Desain Struktur: Tentukan desain rinci fasilitas, termasuk bangunan dan jasa-misalnya gas, air, listrik, panas, cahaya, udara, dan limbah.
 Tata Letak Fasilitas: Tentukan pengaturan dan bentuk ruang memakan entitas (atau "kegiatan") dalam fasilitas, dimana kegiatan berinteraksi satu sama lain melalui aliran bahan, personil, dan / atau informasi.
 Penanganan Bahan Desain Sistem: Tentukan proses, peralatan, dan sistem yang mentransfer dan mengelola transfer materi antara kegiatan di fasilitas

PERENCANAAN FSILITAS
 PF melibatkan membuat keputusan strategis tentang aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
 Perbedaan dalam horison perencanaan untuk masing-masing berbagai tingkat analisis yang digunakan dalam proses produksi

RENCANA KERJA UNTUK DESAIN FASILITAS MENURUT Q. LEE, IIE SOLUTION,
 Layout atau perencanaan ruang melibatkan lima tingkat-dari peta global dari lokasi situs untuk alat gambar teknik dan workstation
 Tingkat 1: Lokasi secara Global
 Tingkat 2: Rencana ruang Keseluruhan
 Tingkat 3: Rencana ruang Makro
 Tingkat 4: Ruang rencana Mikro
 Tingkat 5: Ruang rencana Sub-mikro

Tingkat 1: Lokasi secara Global
 Perusahaan itu memutuskan di mana untuk mencari fasilitas dan menentukan misi mereka
 Dampak yang paling strategis
 Pertimbangan Utama : biaya tenaga kerja, keringanan pajak, keterampilan dan sikap tenaga kerja, jasa pendukung, politik, dll.
 Hasil perencanaan yang tepat dengan mengoptimalkan fasilitas untuk pasar dan mendekati sumber daya

Tingkat 2: Rencana ruang Keseluruhan
 Situs perencanaan, termasuk jumlah, ukuran, lokasi bangunan, serta jalan, air, gas, dan rel
 Melibatkan serangkaian gambar yang menunjukkan situasi dahulu, sekarang dan masa depan.
 Perencanaan memiliki predikisi jangka panjang dengan segala konsekuensinya.

Tingkat 3: Rencana Ruang secara Makro
 Sebuah tata letak-makro, merencanakan setiap bangunan, struktur, atau sub-unit dari situs
 Para desainer menentukan dan menemukan departemen operasi dan menentukan aliran material secara keseluruhan.
 Lebih mudah untuk memperbaiki dari keputusan tingkat lokal
 Sebuah fasilitas buruk direncanakan dapat membawa biaya penanganan yang tinggi, kebingungan, dan tidak fleksibel

Tingkat 4: Mikro-ruang rencana
 Departemen atau tata letak sel
 Lokasi peralatan tertentu ditentukan
 Penekanan perubahan dari aliran material kotor untuk ruang pribadi dan komunikasi
 Sosio-teknis pertimbangan mendominasi

Tingkat 5: Rencana Ruang Sub Mikro
 workstation desain
 Workstation dirancang untuk efisiensi, efektivitas, dan keamanan
 Kesesuaian peralatan
 Bahan lokasi
 Penanganan Material

PENTINGNYA DESAIN FASILITAS
Biaya Material handling :
 30-75% dari biaya suatu produk (Sule 1991)
 20 50% dari anggaran operasional perusahaan manufaktu (Tompkins & White, 1994)
 Desain Tata Letak optimal dapat mengurangi biaya produksi

TUJUAN TATA LETAK FASILITAS
 Meminimalkan penanganan biaya material
 Memanfaatkan ruang dan tenaga kerja efisien
 menghilangkan kemacetan
 Mengurangi waktu siklus manufaktur
 Menghilangkan limbah atau gerakan berlebihan
 Memfasilitasi masuk, keluar, dan penempatan bahan, produk, atau orang
 Memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi

JENIS DARI MASALAH TATA LETAK
 Masalah sistem layanan tata letak
 Masalah tata letak manufaktur
 Masalah tata letak gudang
 Masalah tata letak nontradisional