Senin, 20 November 2017

PRODUKSI BERSIH

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA
sebuah pendekatan pengelolaan usaha berupa upaya meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan manfaat, baik dari aspek ekonomi, organisasi maupun lingkungan hidup


1. Pilar Tunggal -Finansiil:
Aspek keuangan menjadi satu-satunya dasar pengelolaan usaha – dicerminkan pd tujuan pencapaian laba
2. Tiga Pilar:
• Profit:
Laba menjadi salah atu tujuan usaha
• People:
Kepuasan stakeholder (para pihak) menjadi salah satu tujuan perusahaan
• Planet:
Menjaga kelestarian lingkungan hidup dimana perusahaan tinggal atau beroperasi menjadi salah satu misi penting perusahaan



PRODUKSI BERSIH

UNEP (1994)
Strategi pencegahan dampak lingkungan terpadu yg ditetapkan scr terus menerus pd proses, produk, jasa untuk meningkatkan efisiensi scr keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia maupun lingkungan



BAPEDAL – BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN (1995)
Strategi pengelolaan lingkungan yg preventif dan diterapkan scr terus-menerus pd proses produksi, serta daur hidup produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan

KLH (2003)
Strategi pengelolaan lingkungan yg bersifat preventif, terpadu dan diterapkan scr terus-menerus pd setiap kegiatan mulai dr hulu ke hilir yg terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan

Strategi produksi bersih:
• Upaya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan – proses produksi akrab lingkungan
• Minimalisasi limbah
• Analisis daur hidup produk
• Teknologi bersih


Kombinasi Preventif & Treatment Strategy:
a. Rethink
Suatu konsep pemikiran yg harus dimiliki pd saat awal kegiatan atau awal operasi
b. Reduce-pengurangan limbah pada sumbernya
Upaya mengurangi atau menurunkan timbulan limbah pd sumbernya
c. Re-use-penggunaan kembali
Upaya menggunakan kembali suatu limbah tanpa mengalami perlakuan fisika, kimia atau biologi
d. Recycle-daur ulang
Upaya memanfaatkan kembali dengan pemrosesan ke proses semula yg dpt dicapai melalui perlakuan fisika, kimia, dan biologi
e. Recovery-ambil ulang
Upaya memisahkan suatu bahan atau energi dr suatu limbah untuk kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan atau tanpa
perlakuan fisika, kimia dan biologi
f. Pengolahan limbah
Limbah yg muncul dalam sistem produksi, kualitas dan kuantitasnya dikendalikan agar tidak melebihi baku mutu yg dipersyaratkan
g. Pembuangan limbah
Upaya terakhir yakni membuang limbah yg seharusnya diupayakan aman bagi manusia dan lingkungan


PILIHAN PENERAPAN TEKNIK PRODUKSI BERSIH

1. PERUBAHAN BAHAN BAKU
• mengurangi/ menghilangkan bhn baku yg mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti logam berat dari zat warna pelarut
• menggunakan bhn baku kualitas baik dan murni untuk menghindari kontaminan dalam proses

2. TATA CARA OPERASI DAN TATA KELOLA YG BAIK
• mencegah kehilangan bhn baku, produk maupun energi dari pemborosan, dan tercecer
• penanganan material dengan baik
• jadual produksi yg baik dan koordinasi pengelolaan limbah
• pemisahan (segregasi) limbah menurut jenisnya
• mengembangkan manajemen perawata, shg mengurangi kehilangan akibat kerusakan
• mengembangkan tata cara penanganan dan inventarisasi bhn baku, energi, produk, dan peralatan

3. PENGGUNAAN KEMBALI
• menggunakan kembali sisa air proses, air pendingin dan material lain di dalam pabrik
• mengambil kembali bahan buangan sebagai energi
• menciptakan kegunaan limbah sebagai produk lain (byproduct) yg dapat dimanfaatkan oleh pihak luar

4. PERUBAHAN TEKNOLOGI
• mengubah tata letak, perpipaan untuk perbaikan aliran proses dan meningkatkan efisiensi
• memperbaiki kondisi proses, shg meningkatkan kualiats produk dan mengurangi jumlah limbah

5. PERUBAHAN PRODUK
• mengubah formulasi produk utk mengurangi dampak lingkungan pd waktu digunakan oleh konsumen
• meracang produk sedemikian rupa shg mudah didaur ulang
• mengurangi kemasan yg tidak perlu


Good Housekeeping (Adiputra, 2005)
Suatu metodologi yg berbasis manajemen untuk meningkatkan produktivitas, memperoleh penghematan biaya, mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan prosedur organisasi serta keselamatan kerja

Chemical Management (Agusni, 2005)
Upaya peningkatan pengelolaan bahan kimia agar dapat diperoleh pengurangan biaya, peningkatan kesehatan dan keselamatan pekerja, mengurangi dampak negatif ke lingkungan dan meningkatkan daya saing


LANGKAH-LANGKAH GHK
a. Rasionalisasi pemakaian bahan baku, air, dan input energi  pengurangan kerugian bahan input – akan mengurangi biaya operasioanl
b. Mengurangi volume dan atau toksisitas limbah, limbah cair serta emisi
c. Pemakaian kembali dan atau daur ulang scr maksimal atas input utama dan bahan kemasan
d. Meningkatkan kondisi kerja dan keselamatan kerja di perusahaan
e. Peningkatan kinerja organisasi

PRINSIP LANGKAH-LANGKAH GHK
a. No-cost
b. Low-cost

LANGKAH-LANGKAH CM
Pengelolaan CM :
a. Mengetahui semua bahan kimia yang ada.
b. Menentukan jumlah yang hilang, terbuang, terkontaminasi dan kadaluwarsa.
c. Menerapkan langkah-langkah penggunaan bahan kimia yang efisian dan aman.
d. Mengidentifikasi situasi dan kondisi timbulnya.
e. Monitoring pelaksanaan

FAKTOR PENDORONG GHK
a. Komitmen manajemen puncak
b. Analisis stakeholder (pemerintah-konsumen-karyawan-lembaga swadaya masyarakat-masyarakat internasional-pengecer-distributor-pemasok-kontaktor, dsb)
c. Keterlibatan karyawan
d. Komunikasi dalam organisasi
e. Pengukuran kinerja

FAKTOR PENGHAMBAT GHK
Faktor Internal:
a. Sulit menerima perubahan
b. Faktor teknis-kurangnay informasi tentang produksi bersih
c. Faktor finansiil
d. Kultur perusahaan

Faktor Eksternal:
a. Rendahnya penegakan regulasi lingkungan
b. Terlalu ketat regulasi lingkungan
c. Tendahnya kepedulian masy thd lingkungan
d. Rendahnya insentif lingkungan

MANFAAT PRODUKSI BERSIH
a. Sebagai pedoman perbaikan produk dan proses
b. Penggunaan sda dan energi yg lebih efektif serta efisien
c. Mengurang/mencegah terbentuknya bahan pencemar dan atau limbah
d. Mengurangi terjadinya resiko thd kesehatan manusia dan lingkungan
e. Mendorong pengembangan teknologi pengurangan limbah, serta teknologi bersih yg ramah lingkungan