Senin, 10 September 2018

PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI

Teknik industri adalah cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.
Teknik industri merupakan pencabangan keilmuan teknik yang berasal dari Amerika Utara. Itulah sebabnya di negara-negara eropa atau persemakmuran (commonwealth) tidak akan ditemukan teknik industri, tetapi lebih spesifik lagi menjadi teknik manufaktur (manufacturing engineering) atau teknik manajemen (engineering management). Secara historis, teknik industri merupakan pencabangan dari keilmuan teknik mesin yang pada awalnya berfokus kepada bagaimana mengelola tidak hanya mesin-mesin manufaktur tetapi secara lebih makro: sebuah sistem manufaktur sebagai sebuah sistem terintegrasi. Mengingat pada saat itu memang dibutuhkan seorang ahli yang tidak hanya mengerti konsep dasar permesinan tetapi juga sanggup mengelola aliran produsi, penjadwalan, biaya dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah sistem manufaktur.
Menurut wikipedia, teknik industri adalah ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses.
Ilmu ini menerapkan cara-cara dan analisis engineering terhadap produksi barang dan jasa. Para insinyur industri menentukan cara-cara yang paling efektif dan ekonomis bagi sebuah organisasi dalam memanfaatkan orang, mesin, dan bahan. Teknik industri lebih kekhususan ke arah how to mass-produce how to make an industry.
Teknik industri dapat diartikan sebagai suatu teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik yang mengatur sistem secara keseluruhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait. Aspek-aspek tersebut secara keseluruhan antara lain manusia sebagai aspek terpenting, mesin, dan material. Teknik industri mengatur agar sistem tersebut berjalan dengan cara yang paling produktif, efektif, dan efisien.

BIDANG KEAHLIAN
ilmu Teknik Industri diklasifikasikan ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu
• Sistem Manufaktur
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain
adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi
• Manajemen Industri
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
• Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, danSistem Basis Data

MANFAAT TEKNIK INDUSTRI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Tidak diragukan lagi sepanjang masa sejarah hidup manusia teknik industri memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan manusia. Sebagai hasil dari proses berfikir teknik industri diarahkan untuk melayani manusia. Teknik industri memberikan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai proses produksi, termasuk penggunaan mesin, material, waktu, sumber daya manusia, informasi, dan sebagainya. Teknik industri juga memiliki manfaat dalam pembuatan sistem kerja yang efektif dan efisien agar produksi barang di pabrik berjalan lancar.

APLIKASI TEKNIK INDUSTRI
Dalam pengaplikasian ilmu teknik industri yang sering dijumpai di kehidupan nyata adalah pada perancangan sistem di pabrik. Salah satu contoh aplikasi ilmu teknik industri adalah seorang ilmuwan membutuhkan waktu 80 jam untuk membuat perancangan suatu produk. Tugas dari seorang ahli teknik industri adalah merancang sistem di pabrik agar pekerjaan ilmuwan tersebut bisa dilakukan sepuluh orang dalam delapan jam. Sistem itu harus mencakup pengelolaan mesin, waktu, dan sumber daya.

Kamis, 12 April 2018

PEMODELAN SISTEM ( MATERI KULIAH 3 )

METODOLOGI OR/MS

PENDAHULUAN
Sebagian besar dari metodologi OR/MS berkaitan dengan sistem aktifitas manusia yang mudah dikendalikan / berpengaruh, dalam rancangan OR/MS, akan melbatkan stakeholder, actor atau peran untuk masing-masing, seperti berikut :
Pemilik masalah adalah kelompok atau orang yang mempunyai kendali atas aspek tertentu yang menyangkut masalah. Kebanyakan, pemilik masalah adalah pembuat keputusan itu.
Pelaksana masalah adalah yang menggunakan solusi dan melaksanakan keputusan yang disetujui oleah pembuat keputusan atau pemilik masalah dan ia tidak punya otoritas untuk mengubah keputusan atau memulai tindakan baru.
Penikmat masalah adalah orang yang merasakan manfaat atau konsekuensi pelaksanaan solusi
Pemecah masalah atau analis adalah yang meneliti masalah dan megembangkan untuk mencapai suatu solusi atas persetujuanpemilik masalah.

Semua peran akan selalu didefinisikan dalam bentuk ketertarikan sistem yang sempit. Definisikanlah sertaidentifikasi siapa saja pengawas dari suatu situasi permasalahan sehingga menjadi sangat jelas sekaligus sistem yang relevan telah didefinisikan, meskipun demikian analis mungkin memiliki ide yang baik mengenai siapakah yang paling diutamakan dalam analisis.
Nama pemilik masalah, pelaksana masalah, penikmat masalah dan analis tidak mesti harus dengan nama sebenarnya, tetapi gunanya untuk memerankan. Sebagaimana yang kita ketahui satu orang mungkin memilki asumsi bahwa ada lebih dari satu peran yang berkesinambungan dan berurutan.

ARTI PENTING KEJELASAN DEFINISI PERAN
Peran sponsor akan mewarnai ruang lingkup proyek misalnya menentukan kerangka kerja dan fokus pelaksanaan. Jika kerangka kerja diprakarsai oleh pembuat keputusan, proyek biasanya bersifat substantif, yang menghantarkan pada perubahan yang nyata, dengan sebuah sistem relevan bagi suatu proyek yang didefinisikan secara jelas dalam Span of control dari pengambil keputusan. Penjabaran filosofis yang relevan dibuat oleh pengambil keputusan. jika diprakarsai oleh peran yang lain, biasanya ruang lingkupnya bersifat deskriptif. Pemrakarsa lebih cenderung menggunakannnya sebagai sarana mendidik atau mengajak pelaku lainnya dari situasi permasalahan atau berbuat sesuai dengan pemilik masalah.
Pemilihan sistem relevan yang tepat bagi suatu proyek beserta penjabaran filosofisnya mungkin lebih bermasalah lagi dan berpeluang menjadi kontroversi. Setidaknya analis permasalahan cukup jelas dengan peran dari bermacam-macam pelaku dalam situasi permasalahan yang dipelajari, Proyek bisa saja berada dalam alur yang salah semenjak awal mulanya. Hal tersebut bisa terjadi tanpa harus mengatakan bahwa analis harus berusaha mengerti situasi permasalahan melalui pandangan relevan dari sponsor maupun diri mereka sendiri.

TINJAUAN DARI METODOLOGI OR/MS
Pada dasarnya ada 11 langkah dalam metodelogi OR/MS. Dari 11 langkah tersebut dapat di kelompokan menjadi 3 kategori utama yaitu (1) formulasi, (2) medeling, (3) implemantasi
Beberapa proyek OR/MS yang berhasil akan melalui tiga tahapan:
1. Formulasi masalah
2. Pemodelan matematis ( Pemodelan )
3. Implementasi hasil rekomendasi.

Metodologi OR/MS
Sebelas langkah dalam Modeling OR/MS adalah sebagai berikut :
Formulasi
1. Meringkas situasi permasalahan.
2. Mengidentifikasi masalah untuk dianaliasa.
3. Mengambarkan sistem yang relevan.
Pemodelan
4. Membangun suatu model matematika. (Usulan Proyek)
5. Mencari solusi yang sesuai.
6. Pengesahan dan tes kemampuan.
7. Analisis kepekaan solusi. (Laporan Proyek)
Implementation
8. Merencanakan implementasi.
9. Menetapkan kendali atas solusi.
10. Implementasi solusi. (Dokumentasi & Milik)
11. Solusi tindak lanjut. (Audit Solusi)

TAHAPAN FORMULASI MASALAH
Langkah pertama- menyimpulkan situasi permasalahan- dengan mengartikan rich picture.Rich picture membantu kita mengidentifikasi permasalahan- lankah kedua formulasi masalah. Langkah ketiga, kita gunakan pendekatan proses untuk mengidentifikasi struktur, proses transformasi, komponen-komponen, input-input, dan output dari sitem relevan yang digabungkan dalam diagram pengaruh.

EMPAT ELEMEN DARI MASALAH
1. Pembuata keputusan
2. Tujuan pembuat keputusan
3. Ukuran kinerja
4. Aksi (tindakan) alternatif atau variabel keputusan dalam mencapai tujuan

Kompleksitas dari Pendefinisian Masalah
salah satu kesulitan pada tahap ini adalah adanya ketidak sesuaian dari peran pengawas. Mungkin saja pengambil keputusan menjadi samar/ragu terhadap tujuan yang berimbas pada nilai standar kerja. .Pada aplikasi nyata kebanyakan komunikasi masalah tidak bisa diperoleh melalui satu kali menjalankan tiga tahapan.
Identifikasi permasalahan sistem selalu menarik untuk dikaji, akan tetapi keterbatasn dana dan waktu sebagai kompensasi penelitian bisa saja menjadi batu sandungan, untuk itu dalam sebuah penelitian peran sponsor sangat besar. Proses pencarian sponsor biasanya dimulai dari pembuatan proposal proyek yang berisi ide segar dari seorang analis.

Proposal Proyek
Proyek proposal merupakan bagian kerja yang paling mudah untuk dikritisi pada bidang apapun, kejelasan dalam presentasi akan sangat berpengaruh terhadap diterima atau ditolaknya proposal. Potensi kesulitan yang akan dihadapi yang dapat menggelincirkan proyek sebaiknya didiskusikan secara terbuka dan membuat kejelasan tentang tanggung jawab terhadap setiap tugas.

Perkiraan Untung dan Rugi Proyek
Sebuah proyek akan dipertimbangkan berdasarkan apakah sebanding dengan biayanya dan apakah harapan sponsor dapat terpenuhi. Proyek komersil sangatt berkaitan dengan soal untung dan rugi sehingga ekspresi yang digunakan adalah uang. Analis harus sepenuhnya memprediksi keuntungan yang akan diperoleh, sehingga memerlukan penyederhanaan model dari proyek. Hal ini dapat digunakan untuk menghitung perkiraan keuntungan sehingga memberikan gambaran yang baik dan mudah dalam memperkirakan biaya proyek.
Bagaimanapun juga seorang analis semestinya secara serius memikirkan usaha dalam memprediksikan keuntungan proyek bukannya hanya menebak-nebak saja. Hal ini mungkin akan memerlukan pengembangan dari sebuah model yang disederhanakan guna memperkirakan sistem operasi yang ditawarkan.

Format Proposal Proyek
Pola dalam penulisan usulan proyek adalah sebagai berikut :
  1. Suatu statemen pengantar tentang latar belakang dari proyek, konteksnya dan tujuan serta bagaimana itu terjadi.
  2. Sebuah ringkasan eksekutif menyangkut rekomendasi.
  3. Sesuatu yang lebih terperinci tentang sebuah pernyataan menyangkut situasi masalah dan isu perhatian yang mengenali dan memotivasi pendekatan analisa yang diusulkan. Karena isu kompleks adalah sebuah gagasan yang baik yang meliputi suatu versi yang disederhanakan tetang banyak gambaran, serta membuang keterangan detail yang tidak relevan dan apapun aspek pribadi yang sensitif.
  4. Suatu ringkasan bukan uraian yang teknis dari langkah-langkah utama dari analisa secara teknis dengan baik yang memotivasi dari pemasukan ringkas yang tidak jelas.
  5. Daftar format dan jenis data dengan sumber yang bisa dipercaya.
  6. Suatu pernyataan kualitatif tentang sifat asli dan manfaat yang diperoleh dari proyek dan format yang mungkin dihasilkan.
  7. Daftar sumber daya yang sebagian besar masukan waktu oleh analis masalah dan staf lain, mencakup sumber daya dari pemilik masalah, dan dana diperlukan untuk membawa proyek ke dalam sebuah penyelesaian yang sukses.
  8. Dalam merinci suatu daftar waktu seharusnya terkait dengan waktu penyelesaian proyek yang menyangkut langkah-langkah utama seperti yang diusulkan.
  9. Suatu pertanyaan sebagai alat bukti pendukung yang menyangkut kemampuan atau wewenang dan kemampuan dari menganalisis proyek dan anggota regu proyek lain untuk menyelesaikan proyek seperti yang diusulkan.
  10. Suatu pernyataan berhapan dengan aspek kerahasiaan data seperti apakah data yang kemungkinan akan dipindahkan dari penempatan sumber atau yang lainnya.


TAHAP PEMODELAN MASALAH
Tahapan modeling ini dimulai dari langkah yang ke-4 yaitu pernyataan uraian sistem dalam terminology kuantitatif. Hal ini, memnita adanya cara mengembangkan sebuah spreadsheet untuk hubungan yang kuantitatif dari berbagai variabel sistem dan mungkin saja berguna untuk influence diagram ke dalam satu set hubungan matematika antara variabel dan aspek kuantitatif dari sistem yang mengukur tercapainya keluaran sistem yang diinginkan.
Langkah ke-5 adalah menggunakan model yang kuantitatif ini untuk menyelidiki perubahan-perubahan pencapaian yang tidak dapat dikendalikan dan dapat atau tidak dapat diawasi, yaitu ruang solusi. Tujuannya adalah akan ditemukan solusi yang lebih disukai dalam kaitanya dengan masalah kepemilikan secara obyektif, jika pemilik masalah lebih tertarik pada satu sasaran yang utama saja. Sebagai contoh ukuran pencapaian solusi optimal adalah laba yang maksimal.
Langkah ke-6 menetapkan kredibilitas model. Langkah ke-7 adalah memberikan paparan perubahan secara sistematis bagaimana akibat dan bagaimana solusi optimal dipengaruhi secara individual atau bersamaan oleh berbagai input yang tidak dapat dikendalikan yang masuk kedalam sistem, jika telah terjadi kesalahan dalam memasukkan nilainya.
Pada tahapan akhir dari fase pemodelan, seorang analis mempersiapkan laporan proyek yang mendetail mengenai analisis yang digunakan dalam laporan proyek dengan menghindari penggunaan bahasa OR/MS

TAHAP PENERAPAN
Pada tahap ini suatu proyek masuk pada tahapan akhir, pada bagian ini dimulai dari langkah ke-8 yaitu menyampaikan suatu rencana yang terperinci mengenai berbagai tugas implementasi, tugas individu dan susunan jadwal untuk koordinasi.
Langkah ke-9 adalah menetapkan prosedur untuk memelihara dan menetapkan kendali atas solusi yang direkomendasikan itu. Sebagai contoh, untuk menetapkan seberapa luas nilai-nilai berbagai masukan yang tidak dapat dikendalikan terhadap solusi yang sekarang dan prosedur-prosedur yang tepat untuk memperbaharui solusi ketika masukkan yang ada berada pada cakupan luar.
Langkah ke-10 adalah membuat perubahan yang diperlukan dari operasi yang sekarang ke operasi yang diusulkan. Persiapan tentang dokumentasi yang lengkap menyangkut model perangkat lunak yang dikembangkan bagi penggunanya, dan membentuk suatu bagian yang integral menyangkut proses implementasi.
Langkah ke-11 adalah mengubah solusi baru telah untuk digunakan adalam jangka waktu yang sesuai dan melaksanakan sauatu audit menyangkut solusi. setelah solusi baru dibuat pada periode tertentu, analis hendaknya mengecek dan mengaudit ulang solusi

SIFAT DARI PROSES OR/MS
Variasi langkah biasanya diprakarsai dalam bentuk pengurutan, akan tetapi setiap langkah sangat mungkin akan melompati cara kerja tertentu dan menjadi langkah berikutnya. Pemilihan model matematis yang paling sesuai hendakanya dipengaruhi oleh seberapa besar biaya yang diharapkan dari pengembangan secara terperinci.

Proses Iteratif
Metodologi bersifat iteratif. Artinya seorang analis mungkin akan mengulang ke langkah sebelumnya serta memodifikasi bagian yang sudah pernah dikerjakan. Jarang ada suatu proyek mengalami semua tahapan tanpa kembali pada tahap sebelumnya dalam sebuah analisis. Analis pada beberapa kesempatan mencoba mencari tahu kesulitan potensial pada tahap selanjutnya dan mungkin akan kembali pada langkah sebelumnya untuk suatu perubahan. Sehingga sangat penting keberadaan Dokumentasi Proses, karena Selama seluruh fase dilalui, sangatlah krusial untuk mencatat semua asumsi dan penyederhanaan yang dibuat dan semua data yang digunakan termasuk sumber daya

METODE ILMIAH DAN PROSES OR/MS
OR/MS sering kali berkaitan dengan aplikasi metode ilmiah atau pemecahan masalah .Salah satu alasan utama dari penggunaan metode ilmiah adalah sifat alami sains untuk mendapatkan pengetahuan yang berkembang sesuai disiplin ilmunya.

Prinsip-prinsip dasar Ilmiah
1. Apakah semua asumsi yang penting dari model telah diidentifikasi?
2. Apakah telah diverifikasi bahwa data tersebut tidak bermasalah sesuai dengan pengetahuan teoritis 
    yang memadai?
3. Apakah didukung oleh observasi empiris mengenai sistem yang dimodelkan?
4. Apakah sensitifitas perilaku model untuk mengubah asumsi-asumsi ini dan input data yang
    digunakan telah diperiksa?
5. Apakah perhatian serius pada verifikasi dan validasi model telah dibangun contohnya dengan
   menguji apakah model mampu menghasilkan perilaku sistem yang memuaskan bedasarkan data
   historis?

Pengumpulan Data
Sebuah data mungkin tidak tersedia dalam bentuk yang diperlukan sehingga sangat penting bagi seorang analis mengemukakan sedini mungkin, jika data terlewatkan atau tidak tersedia dalam bentuk yang bermanfaat maka analis harus memulai mengumpulkan data dalam bentuk yang diperlukan. Ada kalanya data yang diambil merupakan data observasi yang memerlukan wawancara yang memerlukan beberapa teknik khusus diantaranya adalah dengan menggunakan perekam suara, jika diperkenankan dan tulislah semua data yang diperoleh dengan segera. Pencarian informasi melalui wawancara tergantung kemampuan dasar seorang analis.

Minggu, 08 April 2018

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS, MATERI KULIAH 6


TEKNIK KONVENSIONAL
Pengertian konvensional adalah segala sesuatu yang sifatnya mengikuti adat atau kebiasaan yang umum dan lazim digunakan, dengan demikian definisi konvensional adalah suatu bentuk atau atau sifat untuk hala hal yang norma, biasa dan mengikutu cara yang diterima secara umum.
Menrurut Wignjosoebroto, 2000 : From to chart (FTC) adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. From to chart merupakan adaptasi dari mileage chart yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), sehingga menunjukan total berat beban. From to chart (FTC) kadang-kadang disebut sebagai trip frequency chart atau Travel Chart adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. Pada dasarnya from to chart adalah merupakan adaptasi dari “mileage chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-angka yang terdapatt dalam suatu from to chart akan menunjukan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahanbahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari factor-faktor ini.
From to chart (FTC) adalah salah satu kebanyakan teknik sekarang ini yang digunakan dalam layout dan kerja tranfor perusahaan, hal ini terutama membantu dimana kebanyakan catatan aliran melalui suatu tempat, seperti bengkel kerja, bengkel mesin besar, kantor atau fasilitas lain (Harahap, 2006).
From to chart juga dikenal sebagai travel chart atau cross chart, umunya terdiri dari besaran-besaran aliran material antara dua bagunan departemen atau mesin. Peta from to chart memberikan informasi mengenai jumlah perjalanan material handling antara dua pusat aktifitas dan total jarak material handling. Flow to chart dibagi menjadi dua yatu from to chart inflow dan from to chart outflow. From to chart inflow merupakan koefisien atas ongkos pada from to chart dilihat dari ongkos yang masuk ke suatu mesin. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk from to chart inflow (Harahap, 2006).
Pengertiaan dari FTC In-Flow dan FTC Out-Flow, From to chart in-flow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart, dilihat dari ongkos masuk dari suatu mesin. Sedangkan untuk from to chart out-flow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart dilihat dari ongkos keluar dari suatu mesin ( http://rezapermanablogs.blogspot.com/2011/11/ftc.html).

Tahapan
1. Rencanakan Pusat Kegiatan atau Fasilitas yang Dibutuhkan
2. Lakukan Penilaian Tingkat Hubungan antar Fasilitas
3. Rangkum dalam Work Sheet
4. Siapkan Block Template
5. Siapkan Total Space Requirement Sheet
6. Siapkan Area Template
7. Rancang Block Layout Menggunakan ARD
8. Siapkan AAD

ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
Dalam industri pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau aktivitas yang menunjang jalannya suatu industry, aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan...Aktifitas atau kegiatan tersebut tersebut dapat berupa aktivitas produksi, administrasi, assembling, inventory, dll Oleh karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung.
Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja

Teknik ARC
Teknik penganalisaan menggunakan ARC dikemukakan oleh Richard Muthe, adalah sebagai Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf dan warna:


Alasan Tingkat hubungan
Keterkaitanproduksi : urutan aliran kerja, mempergunakan peralatan yang sama,
menggunakan catatan yang sama, menggunakan ruang yang sama, memudahkan pemindahan bahan.
Keterkaitan pegawai, : menggunakan pegawai yang sama, pentingnya hubungan, derajat hubungan kepegawaian, jalur perjalanan normal, kemudahan pengawasan, melaksanankan pekerjaan serupa, disukai pegawai, perpindhan pegawai, perpindahan pegawai, kebutuhan pribadi.
Aliran informasi, : menggunakan catatan yang sama, hubungan kertas kerja, menggunakan alat komunikasi yang sama.
Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan dalam penyusunan ARC


Contoh :
Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar aktivitas tersebut dibuat kedalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sebagai berikut :
Misal Pusat-pusat kegiatan tersebut adalah
• Gudang Bahan Baku,
• Gudang Produk Jadi,
• Departemen Pemotongan,
• Departemen Perakitan,
• Kantor,
• Kantin,
• Pembangkit Listrik
• Penampungan Limbah.

Alasan Penilaian

Activity Relationship Chart

Worksheet

Block Template
Activity Relationship Diagram (ARD)
Menurut Sritomo (2003), Tabel Skala Prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antara dpartemen atau mesin dalam suatu lintas atau layout produksi. Pada pembuatan tabel skala prioritas (TSP) ada beberapa tujuan pembuatan dalam pembuatan tabel skala prioritas dan tujuan dari pembuatan tabel skala prioritas adalah sebagai berikut:
Menurut Sritomo (2003), ARD adalah diagram hubungan antar aktivitas (departemen atau mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk membuat ARD yaitu TSP, jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya. Area pada ARD diasumsikan sama, baru pada revisi disesuaikan berdasarkan ARD lini dan areanya sesuai dengan luas masing-masing aktivitas yang diperkecil dengan skala tertentu. Adapun keuntungan pembuatan ARD ini adalah:
• Pembagian wilayah kegiatan yang sistematis.
• Memudahkan proses tata letak.
• Meminimumkan ruangan yang tidak terpakai.
• Menterjemahkan perkiraan area ke dalam suatu peraturan pendahuluan dalam bentuk yang dapat dilihat.
• Memberikan perkiraan luas letak.
• Menjamin ruangan yang cukup.dasar bagi perencanaan selanjutnya.
Berikut ini adalah Gambar Allocation Relationship Diagram (ARD):


Total Space Requirement Sheet

Area Template
Template merupakan suatu gambaran yang telah jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari AAD yang telah dibuat.
Informasi yang dapat dilihat pada Template :
• Tata letak kantor dan peralatannya
• Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, misalnya jalan, kantin, sarana olah raga, dan lain-lain.
• Tata letak bagian produksi, misalnya receiving, pabrikasi, assembling, shipping.
• Aliran setiap material, mulai dari receiving sampai dengan shipping
Template yang dibuat akan memperlihatkan. Unsur-unsur tersebut meliputi :
• jumlah bangunan, fasilitassemua unsur-unsur yang terdapat dalam pabrik,
• jumlah mesin,
• jumlah operator,
• hingga seluruh aliran bahan atau komponen yang digunakan dalam proses produksi.
Pembuatan template tidak dapat dilakukan dengan sesuka hati, semuanya didasarkan pada analisa-analisa ataupun perhitungan yang telah dilakukan. Peletakkan bangunan ataupun ruangan juga didasarkan pada ARC. Tidak hanya itu, aliran bahan juga harus didasarkan pada peta proses operasi. Peletakkan dari fasilitas yang adapun juga didasarkan pada analisa ARC. Sehingga dalam pembuatan template tidak dapat dilakukan dengan cara sesuka hati tanpa alasan apapun. Template digunakan sebagai acuan untuk pembuatan maket. Maket merupakan gambaran nyata dari template yang telah dibuat


Area Alocation Diagram (AAD).
Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga sebaliknya. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Allocation Diagram.
Area Allocation Diagram (AAD) adalah suatu gambaran dari tata letak produksi yang sebenarnya dan memuat alokasi dari mesin dan produksi, beserta storage, range cost, receiving, shipping, dan lain-lain.
Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengalokasian area adalah sebagai berikut
• Aliran produksi, material, peralatan
• ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
• Tempat yang dibutuhkan
• ARD
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global, informasi yang dapat dilihat pada AAD hanya pemanfaatan area pabrik dan perkantoran saja, sedangkan gambaran visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan.
AAD merupakan gambaran dari template untuk luas bangunannya tanpa adanya aliran bahan dari seluruh komponen yang digunakan dalam proses produksi. Pembuatan template harus disesuaikan pada AAD yang telah dibuat. Salah satu tujuan dari pembuatan AAD ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai template yang akan dibuat, selain itu untuk mengantisipasi kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam pembuatan template.

Senin, 02 April 2018

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS, MATERI KULIAH 5

PERENCANAAN DAN POLA ALIRAN BAHAN
Pola aliran akan berdasarkan pada keseluruhan pola dalam aliran produksi dari awal proses produksi (penerimaan bahan baku) sampai dengan proses akhir (produk jadi). Secara umum Pola aliran bahan akan dapat dikelompokan dalam dua tipe yaitu pola aliran bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan untuk proses perakitan.
Pola aliran bahan akan tergantung pada beberapa faktor sbb : Area luasan yang tersedia, Dimensi dari lantai yang tersedia, Luas area yang diperlukan untuk setiap fasilitas produksi, hal sebagi dasar pengembangan perencanaan tata letak fasiltas harus mempertimbangkan :
1. Analisa Produk Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
2. Analisa Proses Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg telah ditetapkan utk dibuat.
3. Sigi dan Analisa Pasar Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan oleh konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas produksi yg berikutnya dapat memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yg diperlukan.
4. Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yg Dibutuhkan Dengan memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Utk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancar
5. Pengembangan Alternatif Tata Letak Sebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternatif dengan mempertimbangkan :
• Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout yg dipilih
• Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah dari satu proses ke proses berikutnya
• Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi dll
• Analisa aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan material shg diperoleh total biaya yg paling minimum
6. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik Hasil analisa thd layout dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan departemen penunjang,

Perencanaan Pola aliran bahan dikelompokan menjadi empat tipe yaitu :
PRODUCT PLANNING LAYOUT
• Pola Aliran untuk proses produksi satu atau beberapa variasi produk yang similar dalam jumlah atau volume yang besar (Produksi Massal).
• Mesin dan fasilitas disusun menurut prinsip “machine after machine”
• Produk dikerjakan sampai selesai didalam departemen tsb tanpa harus berpindah ke departemen lainnya.
• Proses perpindahan bahan dapat diatur lebih mudah agar menjadi lebih pendek dan proses pegawasan aktivitas produksi juga lebih mudah.

PROCESS PLANNING LAYOUT
• Mesin dan peralatannya ditempatkan menurut kesamaan proses atau fungsi kerja mesin. Misal : kelompok mesin frais, kelompok mesin stamping, dll
• Umumnya dipergunakan memproduksi produk yang prosesnya bervariasi atau tidak standard.
• Umumnya jumlah produk yang dihasilkan sedikit dengan type atau model produk yang bervariasi pula.

PRODUCT FAMILY LAYOUT
• Semua produk atau komponen dikelompokkan berdasarkan kemiripan proses produksi dan ditempatkan dalam sebuah “manufacturing cell”
• Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen (product family) berdasarkan kesamaan proses secara umum ataupun khusus.
• Penyusunan mesin berdasarkan proses dari masing-masing kelompok produk.
• Aliran bahan akan lebih pendek dan lancar
• Mesin berfungsi banyak atau general purpose banyak dipergunakan pada type layout ini

FIXED MATERIALS LOCATION LAYOUT
• Material atau Komponen utama akan tinggal tetap pada suatu lokasi dan fasilitas kerja (mesin, tools), manusia dan komponen pelengkap akan bergerak mendekati material atau komponen utama.
• Perpindahan material dapat dikurangi sependek mungkin.
• Fleksibilitas kerja sangat tinggi karena fasilitas-fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan – perubahan dalam rancangan produk.


Pola Aliran Bahan Untuk Proses Produksi
Straight Line atau pola aliran lurus ( I Flow)
• Proses yang berlangsung singkat
• Proses produksinya relatif sederhana
• Item tunggal/sedikit, jumlah produksi yang besar.
• Pola aliran bahan ini akan memberikan :
• Jarak perpindahan yang pendek antar proses.
• Proses berlangsung lurus sesuai urutan mesin
• Jarak perpindahan bahan total akan kecil

Serpentine atau zig-zag (S Flow)
Pola aliran seperti huruf “S” diatas sangat baik diterapkan bilamana aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan panjang area yang tersedia. Untuk itu aliran bahan dibelokkan untuk mengurangi panjangnya garis aliran yang ada.
Level Aliran Bahan

Pola aliran menyerupai huruf “U” (U Flow)
Pola aliran ini dipakai bilamana dikehendaki akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi. Hal ini meningkatkan pemanfaatan fasilitas transportasi dan mudah untuk mengawasi keluar masuknya material dan produk jadi. Aliran perpindahan bahan relatif panjang

Circular (O Flow)
Pola aliran circular ini sangat baik diterapkan pada proses yang mengkehendaki pengembalian material atau produk jadi pada titik awal produksi. Pola ini juga dapat diterapkan pada proses yang menempatkan proses penerimaan bahan/material dan pengiriman barang jadi pada area yang sama.

Odd Angle
• Tujuannya adalah untuk memperoleh garis aliran produk melewati suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan.
• Proses perpindahan bahan (Material handling) secara mekanik.
• Terbatasnya ruang dan dikehendaki adanya pola aliran yang tetap

POLA ALIRAN MENURUT KELUAR-MASUK BAHAN

POLA ALIRAN YANG BERSILANGAN

Pola aliran bahan untuk proses perakitan (Assembly)
Combination Assembly Line Patern
Pada pola aliran ini main assembly line akan disupplai dari sejumlah sub-assembly atau part line. Sub-assembly berada pada sisi yang sama.

Tree Assembly Line Patern
Sub-assembly line akan berada pada kedua sisi dari aliran main assembly. Biasanya pada penerapan pola aliran ini, main assembly akan berada ditengah bagian pabrik

Dendretic Assembly Line Patern
Pola ini akan lebih tidak teratur dibanding dengan pola aliran sebelumnya. Pada pola aliran ini, setiap bagian berlangsung operasi sepanjang lintasan produksi, menuju proses produksi yang lengkap untuk proses assembling.

Overhead Assembly Line Patern
Pola aliran ini merupakan model pola aliran untuk lantai produksi yang lebih dari satu lantai.

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN ALIRAN BAHAN
1. Identifikasi seluruh elemen yang akan bergerak mengalir melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada (Material, Skrap/Waste, Tenaga Kerja, Mesin, Informasi)
2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk tiap elemen (Production Routing, Bacam dan banyaknya Skrap/Waste, Gerakan perpindahan personil, Data teknik mesin dan peralatan)
3. Amati sekali lagi dengan seksama urutan proses pengerjaan
4. Perhatikan faktor – faktor yang berkaitan erat dengan aliran elemen produksi lainnya (Karakteristik bahan, peralatan pemindah bahan, gerakan operator, jenis lintasan dan dimensinya, bentuk bangunan, dll)
5. Rancang beberapa kemungkinan pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi, proses perakitan, dll
6. Lakukan analisa teknis untuk memilih alternatif aliran dan penempatan fasilitas produksi

Sabtu, 31 Maret 2018

PEMODELAN SISTEM ( MATERI KULIAH 2 )

KONSEP MODEL
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami model-model sebagai representasi dari kondisi system nyata. Memahami jenis-jenis model, Memahami dan menguasai prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam pembuatan dan pengembangan model.

PANDANGAN MENGENAI MODEL
Model didefinisikan sebagai suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata (Simatupang, 1995), Sistem Nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan. Sistem ini dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan sedang Pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu, skema proses pemodelan dapat di lihat pada gambar berikut


Model adalah pola (contoh, acuan dan ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P & K, 1984 : 75). Model didefinisikan sebagai suatu representasi dalam bahasa tertentu dari suatu sistem yang nyata.
Menurut Ackoff, et all (1962) mengatakan bahwa model dapat dipandang dari tiga jenis kata yaitu sebagai kata benda, kata sifat dan kata kerja. Sebagai kata benda, model berarti representasi atau gambaran, sebagai kata sifat model adalah ideal, contoh, teladan dan sebagai kata kerja model adalah memperagakan, mempertunjukkan. Dalam pemodelan, model akan dirancang sebagai suatu penggambaran operasi dari suatu sistem nyata secara ideal dengan tujuan untuk menjelaskan atau menunjukkan hubungan-hubungan penting yang terkait.

Sistem Nyata (A) akan dilihat dan dibaca oleh pemodel dan membentuk “image” atau gambaran tertentu di dalam pikirannya (A’). “image (A’)ini tidak persis sama dengan sistem nyatanya, karena pemodel membaca dengan menggunakan “kacamata tertentu”. yang dimaksud adalah sudut pandang atau visi/ wawasan tentang kehidupan yang dipengaruhi tiga faktor : Tata nilai yang diyakini atau dianut oleh pemodel, Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh pemodel dan Pengalaman hidup dari pemodel
“Image “atau Citra Diri adalah suatu model yang disebut model mental (pikiran atau proses berpikir manusia). Model ini tidak mudah untuk dikomunikasikan dengan orang lain.Untuk mempermudah dikomunikasikan dibutuhkan alat komunikasi tertentu yang sama-sama dimengerti oleh pihak lain. Alat komunikasi ini berbentuk seperti uraian verbal, simbol-simbol, huruf, grafik, angka, gambar dan dapat berbentuk wujud fisik.Model yang sudah diformulasikan akan diuji kesesuaianya dengan sistem nyata secara ilmiah. Untuk memperkecil kesalahan pengembangan dan hasil model dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu. Model dapat digunakan untuk menggambarkan (describe), menjelaskan (explain) atau untuk memperkirakan dan memproyeksikan (predict) karakteristik dan perilaku dari suatu sistem alami atau sistem buatan (man made)
Model mempunyai tujuan : pertana tujuan akademik yaitu menjelaskan sekumpulan fakta dan mencari konfirmasi dan yang kedua adalah Tujuan Manajerial yaitu Sebagai alat pengambilan keputusan, sebagai proses belajar, serta sebagai alat komunikasi. Sedang manfaat model adalah : Dapat melalukan percobaan pada situasi yang kompleks, hemat biaya, hemat waktu, dan fokus pada karakteristik penting pada permasalahan.

KARAKTERISTIK MODEL YANG BAIK
Tingkat Generalisasi. Semakin tinggi tingkatan generalisasi suatu model, maka semakin baik, sebab kemampuan model dalam memecahkan masalah semakin besar.
Mekanisme Transparansi.suatu model dikatakan baik jika kita dapat melihat mekanisme suatu model dalam memecahkan masalah.Artinya kita bisa menerangkan kembali model tersebut tanpa ada yang disembunyikan.
Potensial untuk Dikembangkan suatu model yang berhasil biasanya mampu membangkitkan interest peneliti lain untuk menyelidikannya lebih lanjut.Dan membuka kemungkinan pengembangannya menjadi model yang lebih kompleks untuk menjawab masalah sistem nyata.
Peka Terhadap Perubahan Asumsi Hal ini menunjukan bahwa proses pemodelan tidak pernah berakhir (selesai), selalu memberi celah untuk membangkitkan asumsi.

MODEL-MODEL SISTEM
Kata model memiliki beberapa makna. Satu hal yang menarik adalah sebagaimana dijabarkan dalam kamus Webster Penjelasan atau analogi yang digunakan untuk menvisualisasikan sesuatu yang secara langsung dapat diobservasi’. Hal ini sangat sesuai dengan apa yang akan kita lakukan pada saat mendefinisikan sebuah sistem.

Model Ikon
Sebuah model bisa berupa ikon, simbol maupun analogi. Model ikon merupakan reproduksi dari objek fisis biasanya untuk sekala yang berbeda dengan ketelitian yang tidak besar. Misal miniature pesawat dicobakan pada sumber angin untuk mengetahui aerodinamika pesawat sesungguhnya Model Simbolis Model simbolis adalah representasi hubungan antar beberapa pemain atau konsep dengan mengartikan simbol-simbol. .Model-model simbolis juga bisa memiliki arti yang sangat efektif guna mengungkapkan tipe tertentu dari suatu pengambilan keputusan.Model Matematis Tipe lain dari model simbolis secara luas digunakan dalam OR/MS adalah model matematis, dimana hubungan antara pemain dijabarkan dalam bentuk matematis seperti fungsi, persamaan, dan pertidaksamaan.

Model Simbolis
Model simbolis adalah representasi hubungan antar beberapa pemain atau konsep dengan mengartikan simbol-simbol. Model-model simbolis juga bisa memiliki arti yang sangat efektif guna mengungkapkan tipe tertentu dari suatu pengambilan keputusan. Dengan pengertian berikutnya model simbolis, yaitu suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh varaibel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.

Model Matematis
Tipe lain dari model simbolis secara luas digunakan dalam OR/MS adalah model matematis, dimana hubungan antara pemain dijabarkan dalam bentuk matematis seperti fungsi, persamaan, dan pertidaksamaan.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMODELAN
ELABORASI
Pengembangan model dimulai dengan yang sederhana dan secara bertahap dielaborasi hingga diperolah model yang lebih representatif.Penyederhanaan dilakukan dengan menggunakan sistem asumsi yang ketat tercermin pada jumlah, sifat dan relasi relasi variabel-variabelnya.

SINEKTIK /ANALOGIS
Sinektik adalah metode yang dibuat untuk mengembangkan pengenalan-pengenalan masalah secara analogis (Dunn, 1981).
Dalam mengembangkan model dengan SINETIK ini dapat dihasilkan empat tipe analogi: pertama Analogi Personifikasi Analogi personifikasi terutama penting dalam membuka opini dan preferensi dari situasi problematikyang tidak tersusun dengan dengan baik. Kedua Analogi Langsung, Dalam membuat analogi langsung, analis mencari hubungan yang serupa diantara dua atau lebih situasi problematik. Contohnya, dalam merancang pondasi tiang listriktegangan tinggi di daerah rawa-rawa dapat dianalogikan dengan akar pohon kelapa di pantai. Ketiga Analogi Simbolik Dalam membuat analogi simbolik, analis berusaha menemukan hubungan yang serupa antara situasi problematik sistem nyata dengan proses simbolik. Ke empat Analogi Fantasi Analis bebas mencari kesamaan antara situasi problematik yang dihadapi dan beberapa masalah perusahaan lain yang bersifat khayali. Contoh : analogi antara perkembangan logika learning machine dan konsep berpikir manusia yang gradual dalam meng hadapi situasi baru

ITERATIF / DINAMIS
Dalam tahap pengembangan model, prosesnya bersifat pengulangan atau peninjauan-peninjauan kembali.Ada 3 komponen utama prinsip iteratif yaitu; pengembangan model awal (dugaan), langkah-langkah yang harus ditempuh agar dapat diperoleh model yang memadai, dan ukuran kompleksitas model.

Model sebagai Perkiraan
Sebagaimana definisi Webster, sebuah model hanyalah sebuah perwakilan dari dunia nyata sehingga mengandung beberapa perkiraan, ada kalanya memiliki konsekuensi yang besar. Jenis perkiraan yang dibuat akan mencerminkan hasil pelatihan, pengalaman dan kepribadian analis. Sumberdaya bisa berupa waktu maupun dana yang seharusnya sebanding dengan tujuan studi

KLASIFIKASI MODEL
1. Berdasarkan Fungsi
a. Model Deskriptif, model yang menggambarkan kondisi atau kegiatan sekarang atau masa lalu tanpa usaha memprediksi sesuatu. Contoh; diagram tata letak pabrik, laporan keuangan , foto sinar X paru-paru seorang pasien dll.
b. Model prediktif, yaitu model yang menunjukan apa yang akan terjadi bila sesuatu terjadi, model ini menghubungkan variabel terikat dan bebas utuk meramalkan hasil dari kondisi tertentu dan memungkinkan untuk melakukan percobaan dengan pertanyaan “jika”.
c. Model normatif, model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberikan rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil. Contoh model budget advertensi, model economic lot size, model marketing mix, model ini memberikan aturan dan rekomendasi untuk langkah-langkah dalam mengoptimalkan pencapaian keuntungan. Contoh; model simpleks dalam pemrograman linier, pesanan waktu pesanan optimum dll.
2. Berdasarkan Struktur
a. Model Ikonis, model ini mempertahankan sebagian dari sifat-sifat fisik dari hal-hal yang diwakili mereka. Contoh; maket tiga dimensi tata letak pabrik, model pesawat, gambar cetak biru sebuah gedung dll
b. Model Analog, model ini menggunakan karakteristik suatu sistem untuk merepresentasikan beberapa karakteristik sistem lain. Conto; grafik yang menggunakan jarak (skala)untuk mewakili saling hubungan antar variabel dll.
c. Model Simbolik, Prediksi atau pemecahan-pemecahan optimal dapat dicapai dari model ini dengan menerapkan metode-metode matematika, statistika dan logika
3. Berdasarkan acuan waktu
a. Model Statis, Model ini tidak mempersoalkan perubahan-perubahan karena waktu. Contoh; struktur organisasi, model input-output statis Leontief
b. Model Dinamik, Model ini menunjukan perubahan setiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Model dinamik memiliki waktu sebagai variabel bebas. Contoh; model-model pertumbuhan populasi
4. Berdasaekan referensi kepastian
a. Model deterministik, dalam model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaaan pasti. Contoh : model persediaan.
b. Model probabilistik, yaitu model yang menyangkut distribusi probabilistik dari input atatu proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut. Contoh : diagram pohon keputusan, peta pengendalian.
c. Model konflik, Dalam Model ini sifat alamiah pengambil keputusan berada dalam pengendalian lawan. Contoh : Perang
d. Model Tak Pasti / Uncertainly, yaitu model yang dikembangkan untuk mengahadapi ketidakpastian mutlak. Pemilihan jawaban berdasarkan pertimbangan, utilitas dan resiko melalui probabiltas subjektif.
5. Berdasarkan Derajat Generalisasi
a. Model Umum, model ini dapat digunakan untuk beberapa jenis masalah yang berbeda.Contoh; programa linier yang dapat dipakai dalam memecahkan berbagai masalah alokasi sumber.
b. Model Spesifikasi, model ini diterapkan terhadap sebuah bidang usaha fungsional tunggal atau unik dan hanya dapat diterapkan pada masalah-masalah tertentu. Contoh; model persediaan probabilistik
6. Acuan Lingkungan
a. Model Terbuka, model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya berupa pertukaran informasi, material atau energi. Model ini mempunyai satu atau lebih variabel yang berasal dari lingkungan. Contoh; model input-output
b. Model Tertutup, model ini tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya, dan mempunyai variabel yang berasal dari lingkungan terkendali dan internal. Contoh; model termostat.
7. Berdasarkan derajat kuantifikasi adalah sebagai berikut :
a. Model kualitatif, yaitu model yang menggambarkan mutu suatu realita. Model ini terdiri dari 2 jenis model :
• Model mental : model yang menggambarkan titik awal dari abstraksi dalam memahami masalah dan situasi. Contoh : proses berpikir manusia tentang sesuatu.
• Model verbal, yaitu model yang disajikan dalam bahasa sehari-hari dan tidak dalam bahasa logika atau simbolis atau matematis. Analisis bersandar pada pertimbangan yang masuk akal dan bernalar. Contoh : model konseptual.
b. Model kuantitatif, yaitu model yang variabelnya dapat dikuantitatifkan. Janis model ini terbagi 2 :
• Model statistic, yaitu model yang mendeskripsikan dan menyimpulkan data
• Model optimasi, yaitu model yang digunakan untuk menentukan jawaban terbaik. Terdiri atas yaitu optimasi analitik dan logaritmik
• Model Heuristik , yaitu model yang digunakan untuk menbcari jawaban yang baik tapi bukan optimum. Merupakan pendekatan praktis.
• Model simulasi, yaitu model yang digunakan untuk mencari jawaban yang baik dan menguntungkan
8. Berdasarkan dimensi
a. Model dua Dimensi, Model yang terdiri dari dua faktor atau dimensi penentu. Contoh; model pegas, F = k.x, Regresi linier, y = a + b.x
b. Model Multidimensi, model ini terdiri dari banyak faktor penentu atau lebih dari dua variabel. Contoh; model keputusan multikriteria, goal programming dll

PEMODELAN SISTIM
Proses konseptualisasi dari ketertarikan terhadap suatu sistem
Bagaimana caranya melakukan pendekatan terhadap sebuah permasalahan?, Buatlah diri anda mengerti betul dengan sebuah keadaan , struktur dan prosesnya, siapa yang terlibat, serta tujuan dan keinginan dari kondisi tersebut , hubungan antar elemen, struktur kekuasaan, ketersediaan sumber daya, sumber data dan informasi.sebuah cara yang paling efektive menggambarkan situasi yang rumit adalah dengan membuat rich picture diagram
Apa yang dimaksud dengan rich picture diagram ?
Rich picture merupakan gambar kartun yang menggambarkan keseluruhan sistem yang rumit sehingga mudah dibaca dari berbagai sudut pandang dengan segala aspek yang terkandung pada saat itu guna menjadi referensi secara instant. Pembuatan Rich picture diagram merupakan rangkuman dari sebuah pemikiran panjang dan bukan pada awal observasi.
Sebuah rich picture baik diagram maupun konsep bukanlah merupakan penjelasan mengenai sistem. Suatu sistem yang baku mengindikasikan adanya keterkaitan yang teratur dan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Mengekspresikan sebuah masalah dalam bentuk rich picture diagram merupakan salah satu jalan menyimpulkan sebuah situasi. Misal,sebuah operasi manufaktur mungkin akan sangat baik bila digambarkan dengan diagram alir yang menjelaskan bagaimana material berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.
Tiga komponen utama yang digunakan dalam rich picture: 1. Elemen-elemen dari struktur, 2. Elemen – elemen dari proses, 3. Hubungan antara struktur dan proses serta antar proses
Bagi sitem-sistem aktifitas manusia, Rich picture tidak hanya berisi fakta yang tersurat tapi juga harus berisi fakta tersirat. Fakta tersurat merupakan bentuk fisis dari struktur dan proses, rekaman data beserta penafsiran statistiknya, hubungan antar informasi, dan segala sesuatu yang merupakan objek berbentuk. Fakta tersirat meliputi opini, gosip, prasangka, hubungan interpersonal yang tampak, agenda yang berharga, rahasia perusahaan, sinergitas, dan hubungan simbiosis.

Pentunjuk pembuatan Rich Picture
• Pahamilah cakupan dari masalah yang muncul yang bersifat aktual dan potensial
• Rich picture berisi penjelasan simbol yang gamblang
• Rich picture tidak pernah ada akhirnya
• Tidak ada versi terbenar dalam pembuatan rich picture

Beberapa kesalahan yang biasa dibuat dalam menggambar Rich picture
Setiap gambar dihubungkan dengan gambar yang lainnya, Penggunaan tanda panah yang berlebih yang berakibat kerancuan dalam struktur sistem pada rich picture, Menghapus petunjuk yang mengarahkan pada masalah-masalah potensial

Penggunaan rich picture
Rich picture merupakan alat yang ideal untuk berkomunikasi mengenai situasi yang rumit dan bermasalah. Keterkaitan antar elemen serta hubungan yang terjalin, langsung maupun tidak lebih mudah dilihat, memudahkan identifikasi pemilik masalah dan membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah dan konflik. Membantu dalam mebuatan batasan dan cakupan masalah.

Memperkaya wacana sebuah Rich Picture
Tidak ada hubungan antar item yang tergambar dalam rich picture dengan deskripsi sistem. Sehingga rich picture tidak harus mendeskripsikan sebuah sistem. Proses pengayaan rich picture dan penghalusan definisi sistem biasanya dilakukan secara manual satu dengan yang lainnya saling mengisi.

Pendekatan yang digunakan dalam penggambaran sebuah sistem
Kenapa kita perlu menggambarkan secara jelas sistem yang relevan terhadap masalah yang diidentifikasi dalam sebuah studi?
Sebuah penggambaran sistem akan berguna dalam mengidentifikasikan seluruh komponen yang relevan. Termasuk hubungan antar struktur dan proses dimana masalah tersebut ditetapkan.

Penggambaran sebuah sistem sebaiknya mengidentifikasi
• Perubahan proses
• Batasan sistem
• Komponen dan subsistem dari siatem yang dikaji serta kesimbangan hubungan antarakeduanya maupun terhadap struktur
• Input yang berasal dari lingkungan sekitar
• Hasil akhir dari sistem

Pendekatan struktural
Masalah yang dipilih guna studi terperinci mungkin akan mempertimbangkan struktur tertentu yang biasanya ditemui dalam sebuah situasi tetentu. Suatu pendekatan struktural merupakan acuan mengenai apa yang mesti dilakukan ketika situasi telah dipahami dan pandangan yang ditimbulkan oleh evaluasi kinerja sistem dari tipe struktur terpilih yang dirasa cukup tepat terhadap identifikasi masalah pada rich picture.
Sebuah pendekatan struktural juga menjadi acuan bahwa analis cukup paham dengan struktur mendasar paling umum yang sering menimpa sebuah sistem, dan hal ini tidaklah berasal dari tingkatan teoritis, akan tetapi juga membutuhkan pengalaman yang pernah dirasakan sendiri
Para analis yang berpengalaman di satu sisi dengan mudah mengenal struktur mana yang sesuai dengan deskripsi sistem yang akan dianalisa. Tetapi jika memang tidak bisa diidentifikasi maka harus mau tidak mau mereka harus mengulang dari awal pendekatan proses.

Pendekatan Proses
Tidak pernah ada pembuatan asumsi mengenai struktur sistem yang memungkinkan . Tetapi lebih pada proses yang ditelaah dan hubungan yang menarik antar beberapa komponen dari sistem yang digunakan untuk menemukan struktur yang bagus.
Pandangan filosofis mengarahkan pengevaluasi kinerja sistem yang mana yang akan di teliti.
Empat aturan dalam mengidentifikasi komponen, input, baik yang bisa dikontrol maupun tidak dan output sistem :
1. Segala aspek yang mempengaruhi sistem, akan tetapi pada dasarnya tidak begitu signifikan merupakan input dari lingkungan sistem. Hal ini mengatur input luar.
2. Segala aspek yang secara langsung maupun tidak berpengaruh atau mengatur sistem, tapi tidak mempengaruhi aspek yang lainnya disebut output sistem.
3. Segala pemain yang merupakan bagian dari struktur sistem atau transformasi sistemnya merupakan komponen sistem, jika bukan maka merupakan output sistem
4. Segala aspek yang tidak mempengaruhi sistem atupun dipengaruhi atau bukan merupakan bagian dari struktur atau dalam transformasi proses tidak relevan maka hal tersebut dapat dibuang.

Bergunakah identifikasi relevansi sistem?
Hampir semua kebingungan dapat dihindari dengan identifikasi semua output sistem, sehingga penerapan aturan yang ketiga nantinya tidak akan rancu.
Sederhananya, cara yang efektif dalam menemukan apakah sistem relevan atau tidak atau hanya memiliki sedikit relevansi adalah dengan melihat kebalikannya atau menghilangkan aspek tersebut. Jika tidak merubah relevansi definisi sistem atau relevansi input, maka aspek tersebut dapat dibuang.Tahapanmembuat sistem yang relevan :
1. Tetapkan pengertian filosofisnya
2. Berhati-hatilah dengan beberapa aspek dan nilai yang membantu dalam mencegah terjadinya kebiasan yang tak diketahui dalam pendeskripsian sistem.
3. Buatlah rangkuman dari sistem yang relevan
4. Buatlah deskripsi sistem

Contoh kasus masalah penipisan lapisan ozon
Jutaan ton CFC diproduksi dunia setiap tahunnya, Zat clorine yang dihasilkan berefek pada penipisan lapisan ozone yang berfungsi melindungi bumi dari pancaran sinar UV. Dilain pihak sinar UV terus terpancar dari matahari ke bumi. Bagaimana caranya membuat sistem penanganan pengikisan lapisan ozon?

Penjelasan sistem tentang masalah penipisan lapisan ozon
Sebuah penjelasan sistem menunjukkan beberapa aspek dan item disebutkan dalam deskripsi lisan dan mengklasifikasikannya sebagai struktur sistem, proses transformasi, komponen-komponen, input, dan output menggunakan aturan terdahulu.
Proses pemecahan sistem masalah penipisan lapisan ozon
Proses identifikasi dimulai dengan mengkategorikan input informasi menjadi input, output, komponen, struktur, subsistem maupun hal yang tidak relevan. Langkah selanjutnya buatlah rich picturenya, akan tetapi jika memang mengalami kesulitan maka buatlah diagram pengaruh.
Identifikasi aspek-aspek dalam masalah penipisan lapisan ozon
INFLUENCE DIAGRAM
Diagram pengaruh terutama berkaitan dengan pembuatan proses transformasi dari sistem dalam bentuk hubungan struktural dan sebab akibat antara komponen dari sistem. Sebuah diagram pengaruh menggambarkan hubungan Pengaruh:
• Antara input sistem dan komponennya
• Antara komponen dengan sistem
• Antara komponen dengan output
SIMBOL-SIMBOL DALAM PENGGAMBARAN INFLUENCE DIAGRAM
• Awan menggambarkan input data dari lingkungan ssitem yang lebih
• Kotak merupakan kontrol input
• Lingkaran merupakan variabel setiap komponen
• Oval merupakan output sistem dan pengukuran kinerja sistem.
Sejumlah informasi yang terkandung dalam diagram dapat ditinggikan dengan mengindikasikan apakah hubungan pengaruh positif, peningkatan (penurunan) dalam variabel yang berpengaruh mengakibatkan peningkatan (penurunan) pada variabel terpengaruh, atau nilainya negatif, peningkatan jumlah variabel yang berpengaruh menurunkan variable terpengaruh dan sebaliknya.