Minggu, 08 April 2018

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS, MATERI KULIAH 6


TEKNIK KONVENSIONAL
Pengertian konvensional adalah segala sesuatu yang sifatnya mengikuti adat atau kebiasaan yang umum dan lazim digunakan, dengan demikian definisi konvensional adalah suatu bentuk atau atau sifat untuk hala hal yang norma, biasa dan mengikutu cara yang diterima secara umum.
Menrurut Wignjosoebroto, 2000 : From to chart (FTC) adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. From to chart merupakan adaptasi dari mileage chart yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), sehingga menunjukan total berat beban. From to chart (FTC) kadang-kadang disebut sebagai trip frequency chart atau Travel Chart adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. Pada dasarnya from to chart adalah merupakan adaptasi dari “mileage chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-angka yang terdapatt dalam suatu from to chart akan menunjukan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahanbahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari factor-faktor ini.
From to chart (FTC) adalah salah satu kebanyakan teknik sekarang ini yang digunakan dalam layout dan kerja tranfor perusahaan, hal ini terutama membantu dimana kebanyakan catatan aliran melalui suatu tempat, seperti bengkel kerja, bengkel mesin besar, kantor atau fasilitas lain (Harahap, 2006).
From to chart juga dikenal sebagai travel chart atau cross chart, umunya terdiri dari besaran-besaran aliran material antara dua bagunan departemen atau mesin. Peta from to chart memberikan informasi mengenai jumlah perjalanan material handling antara dua pusat aktifitas dan total jarak material handling. Flow to chart dibagi menjadi dua yatu from to chart inflow dan from to chart outflow. From to chart inflow merupakan koefisien atas ongkos pada from to chart dilihat dari ongkos yang masuk ke suatu mesin. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk from to chart inflow (Harahap, 2006).
Pengertiaan dari FTC In-Flow dan FTC Out-Flow, From to chart in-flow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart, dilihat dari ongkos masuk dari suatu mesin. Sedangkan untuk from to chart out-flow adalah suatu koefisien atas ongkos pada flowchart dilihat dari ongkos keluar dari suatu mesin ( http://rezapermanablogs.blogspot.com/2011/11/ftc.html).

Tahapan
1. Rencanakan Pusat Kegiatan atau Fasilitas yang Dibutuhkan
2. Lakukan Penilaian Tingkat Hubungan antar Fasilitas
3. Rangkum dalam Work Sheet
4. Siapkan Block Template
5. Siapkan Total Space Requirement Sheet
6. Siapkan Area Template
7. Rancang Block Layout Menggunakan ARD
8. Siapkan AAD

ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
Dalam industri pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau aktivitas yang menunjang jalannya suatu industry, aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan...Aktifitas atau kegiatan tersebut tersebut dapat berupa aktivitas produksi, administrasi, assembling, inventory, dll Oleh karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana akan dapat diketahui bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi sesuai dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung.
Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja

Teknik ARC
Teknik penganalisaan menggunakan ARC dikemukakan oleh Richard Muthe, adalah sebagai Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf dan warna:


Alasan Tingkat hubungan
Keterkaitanproduksi : urutan aliran kerja, mempergunakan peralatan yang sama,
menggunakan catatan yang sama, menggunakan ruang yang sama, memudahkan pemindahan bahan.
Keterkaitan pegawai, : menggunakan pegawai yang sama, pentingnya hubungan, derajat hubungan kepegawaian, jalur perjalanan normal, kemudahan pengawasan, melaksanankan pekerjaan serupa, disukai pegawai, perpindhan pegawai, perpindahan pegawai, kebutuhan pribadi.
Aliran informasi, : menggunakan catatan yang sama, hubungan kertas kerja, menggunakan alat komunikasi yang sama.
Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan dalam penyusunan ARC


Contoh :
Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar aktivitas tersebut dibuat kedalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sebagai berikut :
Misal Pusat-pusat kegiatan tersebut adalah
• Gudang Bahan Baku,
• Gudang Produk Jadi,
• Departemen Pemotongan,
• Departemen Perakitan,
• Kantor,
• Kantin,
• Pembangkit Listrik
• Penampungan Limbah.

Alasan Penilaian

Activity Relationship Chart

Worksheet

Block Template
Activity Relationship Diagram (ARD)
Menurut Sritomo (2003), Tabel Skala Prioritas (TSP) adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas antara dpartemen atau mesin dalam suatu lintas atau layout produksi. Pada pembuatan tabel skala prioritas (TSP) ada beberapa tujuan pembuatan dalam pembuatan tabel skala prioritas dan tujuan dari pembuatan tabel skala prioritas adalah sebagai berikut:
Menurut Sritomo (2003), ARD adalah diagram hubungan antar aktivitas (departemen atau mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk membuat ARD yaitu TSP, jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya. Area pada ARD diasumsikan sama, baru pada revisi disesuaikan berdasarkan ARD lini dan areanya sesuai dengan luas masing-masing aktivitas yang diperkecil dengan skala tertentu. Adapun keuntungan pembuatan ARD ini adalah:
• Pembagian wilayah kegiatan yang sistematis.
• Memudahkan proses tata letak.
• Meminimumkan ruangan yang tidak terpakai.
• Menterjemahkan perkiraan area ke dalam suatu peraturan pendahuluan dalam bentuk yang dapat dilihat.
• Memberikan perkiraan luas letak.
• Menjamin ruangan yang cukup.dasar bagi perencanaan selanjutnya.
Berikut ini adalah Gambar Allocation Relationship Diagram (ARD):


Total Space Requirement Sheet

Area Template
Template merupakan suatu gambaran yang telah jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan merupakan gambaran detail dari AAD yang telah dibuat.
Informasi yang dapat dilihat pada Template :
• Tata letak kantor dan peralatannya
• Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, misalnya jalan, kantin, sarana olah raga, dan lain-lain.
• Tata letak bagian produksi, misalnya receiving, pabrikasi, assembling, shipping.
• Aliran setiap material, mulai dari receiving sampai dengan shipping
Template yang dibuat akan memperlihatkan. Unsur-unsur tersebut meliputi :
• jumlah bangunan, fasilitassemua unsur-unsur yang terdapat dalam pabrik,
• jumlah mesin,
• jumlah operator,
• hingga seluruh aliran bahan atau komponen yang digunakan dalam proses produksi.
Pembuatan template tidak dapat dilakukan dengan sesuka hati, semuanya didasarkan pada analisa-analisa ataupun perhitungan yang telah dilakukan. Peletakkan bangunan ataupun ruangan juga didasarkan pada ARC. Tidak hanya itu, aliran bahan juga harus didasarkan pada peta proses operasi. Peletakkan dari fasilitas yang adapun juga didasarkan pada analisa ARC. Sehingga dalam pembuatan template tidak dapat dilakukan dengan cara sesuka hati tanpa alasan apapun. Template digunakan sebagai acuan untuk pembuatan maket. Maket merupakan gambaran nyata dari template yang telah dibuat


Area Alocation Diagram (AAD).
Area Alocation Diagram merupakan lanjutan dari ARC. Dimana dalam ARC telah diketahui kesimpulan tingkat kepentingan antar aktivitas dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan ada juga sebaliknya. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut ditentukan dalam bentuk Area Allocation Diagram.
Area Allocation Diagram (AAD) adalah suatu gambaran dari tata letak produksi yang sebenarnya dan memuat alokasi dari mesin dan produksi, beserta storage, range cost, receiving, shipping, dan lain-lain.
Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur pengalokasian area adalah sebagai berikut
• Aliran produksi, material, peralatan
• ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan fisikal
• Tempat yang dibutuhkan
• ARD
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global, informasi yang dapat dilihat pada AAD hanya pemanfaatan area pabrik dan perkantoran saja, sedangkan gambaran visualisasi secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari penganalisaan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan.
AAD merupakan gambaran dari template untuk luas bangunannya tanpa adanya aliran bahan dari seluruh komponen yang digunakan dalam proses produksi. Pembuatan template harus disesuaikan pada AAD yang telah dibuat. Salah satu tujuan dari pembuatan AAD ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai template yang akan dibuat, selain itu untuk mengantisipasi kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam pembuatan template.