Menjelaskan tentang konsep produktivitas dari sudut pandang efficiency dan efectiveness, diawali lebih dahulu dengan pengertian konsep produktivitas lebih dahulu, karena membicarakan masalah produktivitas akan muncul situasi paradoksial ( bertentangan ) karena dari beberapa literatur yang pernah membahas tentang produktivitas belum ada kesepakatan umum tentang maksud dan pengertian produktivitas serta kriterianya, dalam mengukur petunjuk-petunjuk produktivitas. Dalam doktrin pada konferensi Oslo tahun 1984: tercantum definisi umum produktivitas semesta yaitu ; produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber – sumber riil yang makin sedikit. produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber – sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Dengan demikian konsep produktivitas dari sudut pandang eficiency dan efectiveness harus mengikut sertakan pendayagunaan secara terpadu antara, sumber daya manusia dan ketrampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar mutu suatu produk.
Terkait dengan permasalahan tersebut maka perlu di sampaikan bahwa penggunaan sumber daya manusia, modal dan teknologi secara ektensif telah banyak ditinggalkan orang, pola ini bergeser menuju penggunaan secara intensif dari semua sumber ekonomi Sumber ekonomi yang digerakan secara efektif memerlukan ketrampilan organisasi dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, Artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah. Melalui perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan bebagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak yang bisa dihemat, sehingga tenaga dapat dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggara dengan efektif dan efisien.
Sehingga dengan demikian dapat digambarkan bahwa produktivita dari sudut pandang eficiency merupakan sejumlah keluaran ( output ) dibagi dengan sejumlah masukan ( input ), hal ini akan timpang apabila tidak didasari dari sudut pandang efectivenees yang menyoal tentang cara atau metode dalam mengahasilkan keluar atau pengertian ini dapat diperluas bahwa produktivitas tidak hanya didasarkan pada hal-hal yang bersifat tangible saja tapi juga harus mempertimbangkan hal-hal yang bersifat intangible debgan demikian rasional sebagai salah satu faktor intangible merupakan faktor muatan produktivitas yang tidak boleh ditinggalkan.
Kesimpulan, konsep produktivitas tidak hanya dipandang eficiency dan efektivenees tapi harus memakai formula EER yaitu Efficiency, Effektivenees dan Rasional,
Dengan demikian konsep produktivitas dari sudut pandang eficiency dan efectiveness harus mengikut sertakan pendayagunaan secara terpadu antara, sumber daya manusia dan ketrampilan, barang modal teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar mutu suatu produk.
Terkait dengan permasalahan tersebut maka perlu di sampaikan bahwa penggunaan sumber daya manusia, modal dan teknologi secara ektensif telah banyak ditinggalkan orang, pola ini bergeser menuju penggunaan secara intensif dari semua sumber ekonomi Sumber ekonomi yang digerakan secara efektif memerlukan ketrampilan organisasi dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, Artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah. Melalui perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan bebagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak yang bisa dihemat, sehingga tenaga dapat dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggara dengan efektif dan efisien.
Sehingga dengan demikian dapat digambarkan bahwa produktivita dari sudut pandang eficiency merupakan sejumlah keluaran ( output ) dibagi dengan sejumlah masukan ( input ), hal ini akan timpang apabila tidak didasari dari sudut pandang efectivenees yang menyoal tentang cara atau metode dalam mengahasilkan keluar atau pengertian ini dapat diperluas bahwa produktivitas tidak hanya didasarkan pada hal-hal yang bersifat tangible saja tapi juga harus mempertimbangkan hal-hal yang bersifat intangible debgan demikian rasional sebagai salah satu faktor intangible merupakan faktor muatan produktivitas yang tidak boleh ditinggalkan.
Kesimpulan, konsep produktivitas tidak hanya dipandang eficiency dan efektivenees tapi harus memakai formula EER yaitu Efficiency, Effektivenees dan Rasional,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar