PERENCANAAN DAN POLA ALIRAN BAHAN
Pola aliran akan berdasarkan pada keseluruhan pola dalam aliran produksi dari awal proses produksi (penerimaan bahan baku) sampai dengan proses akhir (produk jadi). Secara umum Pola aliran bahan akan dapat dikelompokan dalam dua tipe yaitu pola aliran bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan untuk proses perakitan.
Pola aliran bahan akan tergantung pada beberapa faktor sbb : Area luasan yang tersedia, Dimensi dari lantai yang tersedia, Luas area yang diperlukan untuk setiap fasilitas produksi, hal sebagi dasar pengembangan perencanaan tata letak fasiltas harus mempertimbangkan :
1. Analisa Produk Menganalisa macam dan jumlah produk yg harus dibuat dengan menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.
2. Analisa Proses Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yg telah ditetapkan utk dibuat.
3. Sigi dan Analisa Pasar Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yg dibutuhkan oleh konsumen. Informasi ini digunakan utk menentukan kapasitas produksi yg berikutnya dapat memberi keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yg diperlukan.
4. Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yg Dibutuhkan Dengan memperhatikan volume produk yg akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yg diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Utk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancar
5. Pengembangan Alternatif Tata Letak Sebelum menentukan tata letak terbaik yg harus dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternatif dengan mempertimbangkan :
• Analisa ekonomi yg didasarkan macam tipe layout yg dipilih
• Perencanaan pola aliran material yg hrs berpindah dari satu proses ke proses berikutnya
• Pertimbangan yg terkait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi dll
• Analisa aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan material shg diperoleh total biaya yg paling minimum
6. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik Hasil analisa thd layout dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik dan pengaturan departemen penunjang,
Perencanaan Pola aliran bahan dikelompokan menjadi empat tipe yaitu :
PRODUCT PLANNING LAYOUT
• Pola Aliran untuk proses produksi satu atau beberapa variasi produk yang similar dalam jumlah atau volume yang besar (Produksi Massal).
• Mesin dan fasilitas disusun menurut prinsip “machine after machine”
• Produk dikerjakan sampai selesai didalam departemen tsb tanpa harus berpindah ke departemen lainnya.
• Proses perpindahan bahan dapat diatur lebih mudah agar menjadi lebih pendek dan proses pegawasan aktivitas produksi juga lebih mudah.
PROCESS PLANNING LAYOUT
• Mesin dan peralatannya ditempatkan menurut kesamaan proses atau fungsi kerja mesin. Misal : kelompok mesin frais, kelompok mesin stamping, dll
• Umumnya dipergunakan memproduksi produk yang prosesnya bervariasi atau tidak standard.
• Umumnya jumlah produk yang dihasilkan sedikit dengan type atau model produk yang bervariasi pula.
PRODUCT FAMILY LAYOUT
• Semua produk atau komponen dikelompokkan berdasarkan kemiripan proses produksi dan ditempatkan dalam sebuah “manufacturing cell”
• Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen (product family) berdasarkan kesamaan proses secara umum ataupun khusus.
• Penyusunan mesin berdasarkan proses dari masing-masing kelompok produk.
• Aliran bahan akan lebih pendek dan lancar
• Mesin berfungsi banyak atau general purpose banyak dipergunakan pada type layout ini
FIXED MATERIALS LOCATION LAYOUT
• Material atau Komponen utama akan tinggal tetap pada suatu lokasi dan fasilitas kerja (mesin, tools), manusia dan komponen pelengkap akan bergerak mendekati material atau komponen utama.
• Perpindahan material dapat dikurangi sependek mungkin.
• Fleksibilitas kerja sangat tinggi karena fasilitas-fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan – perubahan dalam rancangan produk.
Pola Aliran Bahan Untuk Proses Produksi
Straight Line atau pola aliran lurus ( I Flow)
• Proses yang berlangsung singkat
• Proses produksinya relatif sederhana
• Item tunggal/sedikit, jumlah produksi yang besar.
• Pola aliran bahan ini akan memberikan :
• Jarak perpindahan yang pendek antar proses.
• Proses berlangsung lurus sesuai urutan mesin
• Jarak perpindahan bahan total akan kecil
Serpentine atau zig-zag (S Flow)
Pola aliran seperti huruf “S” diatas sangat baik diterapkan bilamana aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan panjang area yang tersedia. Untuk itu aliran bahan dibelokkan untuk mengurangi panjangnya garis aliran yang ada.
Level Aliran Bahan
Pola aliran menyerupai huruf “U” (U Flow)
Pola aliran ini dipakai bilamana dikehendaki akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi. Hal ini meningkatkan pemanfaatan fasilitas transportasi dan mudah untuk mengawasi keluar masuknya material dan produk jadi. Aliran perpindahan bahan relatif panjang
Circular (O Flow)
Pola aliran circular ini sangat baik diterapkan pada proses yang mengkehendaki pengembalian material atau produk jadi pada titik awal produksi. Pola ini juga dapat diterapkan pada proses yang menempatkan proses penerimaan bahan/material dan pengiriman barang jadi pada area yang sama.
Odd Angle
• Tujuannya adalah untuk memperoleh garis aliran produk melewati suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan.
• Proses perpindahan bahan (Material handling) secara mekanik.
• Terbatasnya ruang dan dikehendaki adanya pola aliran yang tetap
POLA ALIRAN MENURUT KELUAR-MASUK BAHAN
POLA ALIRAN YANG BERSILANGAN
Pola aliran bahan untuk proses perakitan (Assembly)
Combination Assembly Line Patern
Pada pola aliran ini main assembly line akan disupplai dari sejumlah sub-assembly atau part line. Sub-assembly berada pada sisi yang sama.
Tree Assembly Line Patern
Sub-assembly line akan berada pada kedua sisi dari aliran main assembly. Biasanya pada penerapan pola aliran ini, main assembly akan berada ditengah bagian pabrik
Dendretic Assembly Line Patern
Pola ini akan lebih tidak teratur dibanding dengan pola aliran sebelumnya. Pada pola aliran ini, setiap bagian berlangsung operasi sepanjang lintasan produksi, menuju proses produksi yang lengkap untuk proses assembling.
Overhead Assembly Line Patern
Pola aliran ini merupakan model pola aliran untuk lantai produksi yang lebih dari satu lantai.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN ALIRAN BAHAN
1. Identifikasi seluruh elemen yang akan bergerak mengalir melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada (Material, Skrap/Waste, Tenaga Kerja, Mesin, Informasi)
2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk tiap elemen (Production Routing, Bacam dan banyaknya Skrap/Waste, Gerakan perpindahan personil, Data teknik mesin dan peralatan)
3. Amati sekali lagi dengan seksama urutan proses pengerjaan
4. Perhatikan faktor – faktor yang berkaitan erat dengan aliran elemen produksi lainnya (Karakteristik bahan, peralatan pemindah bahan, gerakan operator, jenis lintasan dan dimensinya, bentuk bangunan, dll)
5. Rancang beberapa kemungkinan pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi, proses perakitan, dll
6. Lakukan analisa teknis untuk memilih alternatif aliran dan penempatan fasilitas produksi